Jumat, 01 Januari 2016

Inilah Teknologi Singgang Yang Digadang-Gadang

Singgang merupakan tunas atau anakan yg tumbuh dari tunggul padi sehabis panen. Di daerah-daerah di Ja-tim petani udah mengenalnya. Dikarenakan argumen khusus, mereka membiarkan singgang tumbuh hingga berproduksi. Semestinya produksinya makin lebih rendah dari awalnya. Jadi?



“Dalam konteks technologi singgang, saya ingin petani melihatnya dengan cara berbeda”, terang Ir. Rohmat Budiono, MSc, salah seseorang peneliti BPTP Ja-tim. Budiono sekarang lagi tengah getol memperkenalkan serta meningkatkan paket technologi yg disebutnya “Cara cerdas budidaya padi”, bersama-sama group tani Bina Makmur, Desa Kendalpayak, Kec. Pakis Aji, Kab. Malang, yg diketuai Sunariyo.

“Hal pertama yang wajib didapati petani merupakan, technologi singgang mesti ditempatkan dengan rancangan PTT (Pengelolaan Tanaman dengan cara Terpadu) padi sawah. Diantara satu komponen pentingnya merupakan tanam dengan cara jajar legowo (jarwo) 2 : 1. Apabila tdk 2 : 1, ini bukan hanya jajar legowo. ”

“Penerapan technologi singgang mesti direncanakan dengan baik”, lanjutnya, “terutama pada dua minggu sebelum saat serta sehabis panen. Batang padi mesti dijaga konsisten fresh. Langkahnya, tanaman diari tujuh hari sebelum saat panen, atau panen di ajukan 5-7 hari diawal mulanya. ”

“Tujuh hari sehabis panen, dicermati apakah singgang alami tumbuh apa tdk. Andaikan tumbuh lebih 70%, jadi technologi singgang layak ditempatkan. Sesudah itu, pangkas tunggul padi hingga di pangkal, lebih kurang tersisa optimal 3 cm. Diamkan sepanjang 2-3 hari, selanjutnya airi kembali. Kalau ada tunggul yg mati, sulam dengan memecah tunggul yg hidup di dekatnya. Tujuh hari sehabis pangkas, lekas jalankan pemupukan dengan dosis 15% lebih tinggi dari dosis pupuk basic referensi. Selebihnya tanaman dipelihara seperti umum. ”



Semudah ini?

“Ya, dikarenakan petani maunya yg simple. Tidak hanya ini, amatlah terutama petugas tetap datang di lapangan biar dapat mendalami dinamika pemikiran serta persepsi petani binaannya. Apabila kita pengin menggapai swasembada, mesti di hilangkan pikiran bahwa budidaya padi cuma bab tekhnis semata. ”

“Salah satu pendekatan yg saya aplikasikan utk menekankan petani merupakan berani rubah rugi andaikan produksinya lebih rendah ketimbang menempatkan langkah mereka. Itu merupakan bentuk kepercayaan kita, bahwa technologi yg direkomendasikan benar-benar tambah baik ketimbang langkah petani. Apabila kita sangat percaya, mengapa musti takut serta curiga rubah rugi? Demikian sebaliknya, apabila kita sendiri tdk sangat percaya, bagaimanakah kemungkinan petani kita minta utk sangat percaya serta menempatkan technologi yg kita kenalkan? ”, tegasnya, balik menanyakan.



“Jangan lupa, technologi singgang itu masihlah langkah percobaan. BPTP Ja-tim sendiri belum merekomendasikannya dengan cara resmi. Apabila petani bersama-sama petugas pengin mencobanya, semestinya ini baik sekali. Dikarenakan, sumberdaya BPTP Ja-tim terbatas utk mengatasi analisa pada tiap tiap lokasi yg banyak variasi kepentingan serta kondisinya”, terang Budiono, tutup penuturan.

Baca Penting Untuk Anda Terapkan Bila Perlu Tips Budidaya Kopi Robusta & Arabika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar